Aerial Mapping, Blog

2 Sensor Drone Untuk Kebutuhan Aerial Mapping

Pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicles (UAV) dewasa ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk pemetaan daerah yang tidak terjangkau. Selain menggunakan kamera untuk foto udara terdapat juga 2 sensor drone untuk kebutuhan Aerial Mapping.

Adanya sensor pada teknologi ini dapat menghasilkan foto udara yang memiliki tingkat akurasi yang sangat baik dengan memasang beberapa Ground Control Point (GCP) atau titik Premarks di lokasi pemotretan.

Inilah 2 sensor drone untuk kebutuhan aerial mapping:

1. Sensor LiDAR

Hasil Sensor LiDAR
Hasil pemetaan udara menggunakan Sensor LiDAR

Light Distance And Ranging atau yang biasa dikenal dengan LiDAR adalah metode pendeteksian objek menggunakan prinsip pantulan sinar laser untuk mengukur jarak objek yang ada di permukaan bumi.

LiDAR dipilih karena sistem ini dapat melakukan pengukuran jarak atau bahkan pemetaan / mapping dengan hasil yang cepat, akurat, dan bisa dipantau secara real-time.

Dengan kombinasi drone dan LiDAR dapat dilakukan pemetaan tiga dimensi (3D) untuk berbagai keperluan, mulai dari pemetaan daratan, agrikultur & landscaping, hingga arkeologi. Kombinasi teknologi LiDAR, robotika, dan Artificial Intelligence (AI) dapat menjadi sangat powerful apabila dimanfaatkan dengan tepat bagi berbagai aspek kehidupan manusia milenial.

2. Sensor Magneto Meter

Hasil Sensor Magneto Meter
Hasil Sensor Magneto Meter

Instrumen pengukur untuk mengukur gaya magnet bumi/benda berbahan Feromagnet. Teknik penginderaan pasif yang digunakan dalam survei geofisika untuk mengukur medan magnet Bumi. Dapat digunakan untuk memahami fitur litologi dan membantu eksplorasi mineral dan pemetaan geologi.

Menggunakan sensor magnetometer dapat melengkapi data survei yang ada untuk fokus dan meningkatkan hasil untuk lokasi tertentu. Sensor ini digunakan untuk mengidentifikasi zona mineralisasi. Seperti Pertambangan, Eksplorasi hidrokarbon, Konstruksi dan pekerjaan sipil, Arkeologi, Pertanian.

Dengan 2 sensor drone untuk kebutuhan aerial mapping memberikan keseimbangan antara resolusi survei, cakupan area, kekuatan sinyal, dan kualitas data yang tidak dapat dicapai oleh metode udara dan darat tradisional. Kesulitan dalam melakukan aerial mapping menggunakan kamera dan risiko terkait dapat terminimalisir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *