Blog

Pembuatan Compact Design FrogsID – Rake Silverrian

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Membuat sebuah pesawat tanpa awak berpenumpang memang membutuhkan tim yang solid. Tim kami terdiri dari beberapa orang yang memiliki keahlian berbeda-beda. Tentunya dengan keahlian yang berbeda tersebut dapat menghasilkan satu kesatuan pesawat seperti yang kita inginkan. Sesi kali ini kita akan memperkenalkan salah satu tim kami yang bertanggungjawab dalam kendali pesawat Frogs berteknologi drone ini, yaitu Rake Silverrian atau yang biasa kita kenal sebagai Rian. Rian tidak hanya bekerja di bagian elektrik dan kendali saja, karena design dari yang dikendalikan ini belum ada, Rian juga bertugas membuat design kendali dalam bentuk gambar 3D yang bisa diolah. Gambar 3D dari Rian ini merupakan hasil interpretasi dari kawan-kawan Frogs yang disetuji secara estetik dan fungsinya oleh investor maupun pihak Air Taxi.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image image=”897″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Tujuan awal dari pembuatan air taxi ini adalah pesawat tersebut bisa take off dan landing dimana pun asalkan area yang digunakan cukup luas. Oleh karena itu Rian juga melihat perkembangan system kendali yang disebut dengan istilah Vertical Take Off Landing (VTOL). Beliau mencoba untuk memanfaatkan algoritma yang sudah ada untuk dimasukkan ke project Frogs ini. Setelah design concept selesai dibuat, kemudian kita Preeliminari design dan analisa aerodinamikanya . Setelah itu baru di uji material yang kita gunakan dan dimasukkan ke dalam properties pesawat untuk mengetahui apakah struktur pesawat tersebut kuat atau tidak ketika pesawat terbang kepada target yang kita inginkan.

Design pesawat ini memang dibuat tidak konvensional karena memang fungsinya berbeda dengan pesawat yang ada saat ini. Karena pada umumnya pesawat saat ini membutuhkan landasan untuk terbang. Landasan yang digunakan pun jumlahnya sangat terbatas, perijinan untuk menggunakan landasan itu juga cukup sulit, kriteria yang harus dipenuhi pun juga cukup banyak. Oleh karena itu kita mengembangkan design pesawat yang bisa take off dimana pun. Pesawat yang kita buat ini menjadi lebih efisien, dan dari hasil interpretasi kita dihasilkan design sebagai berikut.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image image=”880″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Kita juga menggunakan konfigurasi Seperated Lift and Trust (SLT) atau yang umum disebut “quad plane”, yang diangkat seperti quad copter dan bisa terbang selayaknya pesawat terbang. Untuk merealisasikan design yang telah kita buat ini, kita memiliki beberapa strategi. Salah satunya kita tetap menggunakan peralatan-peralatan yang standar seperti CNC, 3D Printer, dan beberapa peralatan lainnya yang sama dengan standar industry.

Pesawat ini diharapkan bisa mengangkat beban 2 orang. Sedangkan di vertical take off saat ini hanya mampu mengangkat satu penumpang saja dan terbang dengan jarak terbatas karena efisiensinya tidak sama dengan pesawat. Tantangan terbesar dalam membuat design pesawat ini adalah kita harus bisa membuat design yang compact mengingat pesawat ini akan mendarat di tempat yang required nya tidak terlalu rumit. Sehingga nantinya ada kombinasi system keamanan yang lebih tinggi daripada pesawat konvensional dan ada kombinasi kendali yang lebih kompleks untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ketika dia mendarat.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image image=”881″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Dalam menggambar design ini cukup banyak factor yang diperhitungkan. Sehingga kita dalam tim ini bekerjasama dan memadukan kemampuan ilmu pengetahuan yang kita dapat untuk membuat design ini. Tentunya dengan beberapa factor seperti aerodinamika , structure, dari segi baterai apakah memenuhi requirement yang kita inginkan, dan juga motor yang spesifikasinya harus sesuai dengan thrust yang kita design. Sehingga keterlibatan tim dalam membuat design ini pun cukup banyak karena memang design tersebut sangat penting dan tidak bisa dipandang dari satu sisi ilmu saja.

Setelah design ini sudah fix dibuat, design tersebut akan dibuat simulasi struktur yang nantinya akan dilanjutkan ke detail design. Setelah itu beberapa part yang ada di pesawat ini akan diterjemahkan ke dalam beberapa part kecil yang bisa dimanufaktur. Kemudian kita akan memulai manufakturnya dengan berbagai mesin yang kita punya, dan akan di assembling menjadi satu. Lalu kita uji fungsi, uji emergency, dan uji fitur-fitur yang ada di pesawat, baru setelah itu kita uji terbang.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *