Dalam tiga puluh hingga empat puluh tahun terakhir, robot bawah laut telah menjadi alat penting untuk eksplorasi dan kebutuhan penelitian sains. Dengan itu, istilah seperti ROV dan AUV semakin dikenal untuk mendeskripsikan jenis kendaraan bawah laut. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul istilah baru yaitu “underwater drone” atau drone bawah laut.

Drone bawah laut  sendiri pertama kali eksis pada tahun 2015. OpenROV meluncurkan kampanye Kickstarter untuk Trident Underwater Drone yang diberitakan oleh beberapa situs berita teknologi terkenal. Satu tahun kemudian, BBC merilis artikel mengenai Fathom Underwater Drone, diikuti oleh sejumlah artikel tentang Angkatan Laut AS untuk teknologi serupa.

Di tahun yang sama, pesawat peluncur otomatis Angkatan Laut AS ditangkap oleh kapal perang Cina. Kala itu, hampir semua media di seluruh dunia menyebut pesawat tersebut sebagai “drone bawah laut”. Drone sendiri merupakan sebutan untuk kendaraan udara tak berawak yang digunakan untuk keperluan militer, komersial, hingga rekreasi.

Drone bawah laut sebenarnya telah ada sejak tahun 1950-an. Saat itu drone digunakan untuk misi angkatan laut dan penelitian bagi instansi pendidikan tertentu. Tahun 1960-1970, teknologi drone bawah laut semakin canggih dengan digunakannya sebagai alat mengambil bom duklir hingga penyelamat awak kapal selam yang rusak dibawah laut.

Akhirnya pada tahun 1980-an drone jenis ROV dipakai oleh Robert Ballad yang bekerja sama dengan angkatan laut untuk menemukan bangkai kapal titanic. Berpuluh – puluh tahun kemudian, drone mulai digunakan untuk kebutuhan industri maupun misi militer di seluruh dunia.

Drone bawah laut sendiri pada dasarnya adalah kapal selam mini tanpa awak. Dengan dilengkapi kamera dan sensor kedalaman dll. Kelengkapan drone ini menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Untuk kebutuhan lain terutama yang lebih berat tentu akan membutuhkan spesifikasi yang berbeda terutama dalam hal tingkatan kedalaman maksimal dan suhu maksimal dalam beroperasi.

Drone bawah laut sering digunakan oleh perusahaan gas dan minyak untuk mengeksplorasi area yang dianggap cocok untuk pengeboran atau mengecek kondisi pipa. Selain itu, beberapa industri akuakultur juga memanfaatkan drone untuk melakukan inspeksi, pemberian makan, perbaikan dan monitoring stok

Frogs Indonesia sendiri mempunyai banyak drone yang bisa di custom, seperti drone fireball, drone spreading, drone lighting, dll. Frogs Indonesia adalah perusahaan pesawat tanpa awak atau yang sering disebut drone.