Blog, Profile

Kiwi Aliwarga – Ceo FrogsID

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Frogs Indonesia yang menjadi trobosan pertama pengadaan Air Taxi tentunya membutuhkan perancangan yang sangat matang. Tanpa perancangan yang matang Frogs Indonesia ini tidak dapat terbentuk. Dalam pembuatan prototype saja kita membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk perencanaan. Dibalik rencana besar pembuatan Air Taxi ini, Bapak Kiwi Aliwarga selaku CEO Frogs Indonesia telah merancanakan semuanya dengan sangat baik. Beliau memiliki gagasan Air Taxi ini dari traffic jam Jakarta yang cukup sulit ditangani. Perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya membutuhkan waktu hampir 2 jam, sehingga dalam sehari, waktu efektif itu hanya sedikit. Sehingga kita mencari solusi lain untuk menghindari traffic jam tersebut dengan Frogs Indonesia Air Taxi ini.

Tetapi dengan perkembangan development Frogs kita juga melihat bahwa cargo itu sangat berguna untuk Indonesia, karena banyak petani yang berada di daerah terpencil tidak bisa membawa hasil taninya ke konsumen. Sehingga pembawaan tersebut merusak 50% hasil tani. Sehingga dengan perkembangan Frogs ini bisa membantu pembawaan hasil tani tersebut.

Bapak Kiwi Aliwarga ini juga merupakan CEO dari UMG yang berpusat di Myanmar. Beliau termasuk salah satu pendiri UMG yang dahulunya hanya terdiri dari 4 orang, hingga saat ini sudah memiliki lebih dari 3000 karyawan. Selama 15 tahun pertama, perusahaan UMG ini hanya berputar di Missionary Business dan tidak pernah keluar dari lingkaran tersebut. Setelah 15 tahun ini kita mencoba investasi keluar dari Missionary Business tersebut. Mulai dari ini lah kita mulai tertarik dengan develop teknologi. Sehingga UMG mulai develop UMG Idealab karena UMG sendiri merasa tidak memiliki umur panjang jika masih berjalan seperti ini dimana mulai banyak teknologi-teknologi yang diserap konvensional bisnis. Dengan adnaya UMG Idealab ini kita belajar teknologi yang memang keluar dari ranah bisnis kita. UMG sendiri juga sadar pastinya akan membantu banyak orang jika sudah merambah ke teknologi.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image image=”971″ img_size=”full” alignment=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Pertama kali UMG Idealab menginvestasi ProSehat untuk Digital Health Care. Kemudian kita juga menginvest Aruna untuk pengolahan database ikan. Setelah itu UMG Idealab mulai belajar banyak menginvest startup-startup dan juga initiate startup sendiri seperti RitX. Hingga saat ini terdapat 38 startup Idealab. Ide utama kita masuk ke teknologi ini karena UMG juga tidak mau tertinggal oleh perusahaan lainnya yang sudah merambah ke teknologi. Tetapi seiring berjalannya waktu, belajar teknologi ini tidak hanya untuk kita saja, tetapi teknologi ini juga bisa untuk membantu orang lain. Sehingga kita lebih termotivasi dan lebih excited untuk membantu orang lain. Seperti di RitX ini kita ingin membantu bagaimana caranya menyejahterakan petani, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di regional Asia.

Idealab ini sendiri memiliki 4 kategori Agro and Food, Financial Technology, Education and Health Care, dan Supplay Change. Idealab melihat berbagai masalah yang ada di kalangan masyarakat. Seperti di kota-kota besar, kemacetan susah untuk ditolerir, sehingga menyebabkan productivity lost. Memang sudah cukup banyak orang-orang yang berfikir untuk membuat sarana transportasi seperti Frogs ini. Namun hingga saat ini masih belum ada genuine yang di develop oleh orang-orang Indonesia dengan Genuine khas Indonesia itu sendiri. Idealab membuat sebuah transport solution yang murah, aman, cepat, dan tidak terlalu impact terhadap environment. Sehingga berdirilah FrogsID ini.

Dalam hal ini tentunya Bapak Kiwi sendiri belum mengerti bagaimana untuk membuat transports solution ini menjadi nyata. Tetapi pada akhirnya kita membuat sebuah tim yang mengerti tentang aviasi, struktur, design, dan juga win technology hingga terbentuk Tim FrogsID. Setahun pertama kita mendirikan FrogsID ini terdapat banyak upside down. Karena kita harus mengumpulkan ide-ide dari beberapa tim menjadi satu yang workable. Dari berbagai negoisasi dan pertimbangan tim, pada akhirnya kita yakin bahwa kita bisa merealisasikan angan-angan kita menjadi reality bahawa ini adalah sebuah alat transportasi genuinely bill pay Indonesian.

Untuk pengoperasian drone ini self driving, kemudian untuk maintenance hingga saat ini masih banyak yang belum bisa, dan dari segi harga sendiri drone ini banyak yang tidak terjangkau. Sehingga kita membuat suatu produk yang bisa dinikmati banyak orang dengan harga terjangkau. Harga bisa jita samakan dengan tariff taksi biasa. Namun jika taksi biasa perjalanan bisa mencapai satu jam, dengan Air Taxi ini bisa jauh lebih cepat. Bahkan kita juga sudah mensurvey mengenai harga tersebut, dan memang banyak orang yang mau membayar jika biayanya tidak kalah jauh dengan taksi online pada umumnya.

Prinsip Bapak Kiwi sendiri dalam bekerja adalah seminim mungkin membuat orang susah. Sehingga ketika kita sudah bisa membuat prototype dan hal ini sudah bisa jalan, kita akan memanggil investor untuk merealisasikan bahwa ini bisa menjadi public. Karena butuh dana yang sangat besar untuk membangun Frogs, untuk mengoperasikan Frogs untuk Indonesia. Sehingga Frogs ini nantinya bisa berguna untuk seluruh lapisan masyarakat.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *